RSS

Pages

Kumpulan Puisi Dari Kaki langit

18 NoV 'o4

18 : 46

terasa tali terlepas mengikat

pungguk ringan tak lagi terbeban

meski bodoh laku terlihat namun bukan sesal. .

ketika sekat hati mengurai sulur-sulur akar rindunya tak terselesaikan?

angkuh coba menipu meski kejujuran mengakui adanya ketulusan

seperti tak berasa . . .

seolah mawar tak lagi berduri, luka dijari tak lagi menjadi bukti

namun ini adalah akhir . . .

--------------

4 des 'o4

17:27

bukankah ini akhir kisah?

tapi mengapa merpati berkata kunci sangkarnya patah

sedang aku masih berada didalamnya

bukankah ini akhir kisah ?

tapi mengapa merpati tak kepakkan sayap

dan terbang keangkasanya

seharusnya ini akhir kisah . . .

namun merpati hanya menunggu dalam diamnya.

inikah akhir kisah?

jika langit menolakku,

akankah bumi masih menerima keangkuhan ini ..

sebab ini akhir kisah . . .

maka petualangan ini terhenti

dan kekalahan bukan penentu akhir kisah ini .

--------------

9 des 'o4

23.55

tak ada sabda cinta yang mengandung dosa

meski kadang kedatangannya begitu tak terduga

salahkah?!

bukankah aku tak pernah meminta

ketika sepi ini benar akan terisi

seperti adam yang membawa janji

lalu kemana perginya sipengikat tali

rantai dihati ini masih mengerat

sedang aku ingin lepas

salahkah . . . .?

-----------

13 des'o4

11.29

ternyata topeng itu masih terpasang

bukankah sudah pernah kukatakan

bahwa semua itu hanya tipuan

jangan bersikeras terus memakainya

dibaliknya hanya berupa kebohongan

biarkan ia terlepas dan kau akan bebas

biar kejujuran selimuti dirimu

basuh kemunafikan yang mengotori

karna tak ada makna yang tersembunyi

banyak kata terbaca, pikirmu telah mengena dan menipuku

tapi semua ternyata sia-sia

karna dia telah berhianat

topeng berbicara untuk ku

------------

9 februari 'o5

sore... jam 17:oo

kembali topeng mengungkap sisi lemah hatimu

bukan salahku bila topengmu terus bercerita

sejujurnya aku bosan menulis kisahmu dalam buku tua

karna zorro yang sebenarnya pun pernah lelah menyembunyikan kekesatriannya pada dunia...

meski berbeda...

kau tau... tapi kepecundangan mengalahkan hatimu

kau tegar dibalik bayang-bayang setan

pada saat yang sama hanya kerapuhan terpancar

dari sorot kejujuran yang tertinggal.

aku menyesal......

---------


16 maret'o5

setapak kaki melangkahi bongkahan batu

berlari meloncati coklatnya genangan air

mengejar matahari hanya untuk satu keyakinan...

langit takan lagi mendung untuk beberapa waktu

karena beban telah di bagikan ke penjuru cakra

maukah tersenyum

------------

30 april 'o5

15.02

ketika aura kematian berjalan menghampiri

sungguh bukan tak rela hingga mata ini membasah

ketika wangi kasturi terus datang memanggil

sungguh bukan menopengi diri dengan semburat wajah penyesalan

dan sungguh,

ketika urat kematian terputus

maafku tak dapat berlabuh..

---------------------------


15 mei 'o5

00.25

keabadian yang tak pernah ada

telah lama mengajariku untuk tabah

bahkan dengan kepuraan,

mengisi ruang kosong yang ternyata tak pernah terganti

melahirkan si manusia batu :aku

tapi ternyata sangat rapuh

ketika, kebekuan ini cairi gelap malam

sungguh bukan ingin mengingkari takdir-nya

karna aku hanya rindu...

--------------------



11 des ‘o5

gelimang resah berusaha melahirkan

setiap denyut asa dalam imajiku

dengan menarikan gerakan

palsu tanpa nyawa

inikah cinta?!? Aku ingkari ,

tak ingin yakini

ketika sulur rindu tancapkan ujung akarnya pada hati yang angkuh

aku tertunduk,

terduduk

dosakah?

Bila ternyata aku mengingini…

-------------------

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes