22 Sep 'o4
bukan tak letih pada penantian
jenuh jiwa menerka peristiwa
menentang tawa hanya sepi
cerminpun pantulkan kepuraan
sedang hati diterali rindu kebenaran
merintih jiwa terbebani
dengan setiap langkah kaki
disetiap hampanya hari
seolah kosong telah terisi
mengajari untuk setia
lalu bagaimana dengan malam
yang berjanji akan meleburkan semua rahasia
sedang disetiap kehadirannya,
lebih banyak tanah yang membasah
hingga senyap tak dapat memberi janji
dan sunyi tidak dapat memberi bukti,
dimana ???
0 komentar:
Posting Komentar