RSS

Pages

Kekecewaan Putri dan Janji Pangeran

13 januari 'o5

22:04

kau biarkan dia merasuki dan membunuhmu

walau dengan bahagia kau terima

tapi, apa itu nyata...

ternyata matamu sembab memerah

seharusnya tak seperti ini

karena luka itu tergores di tubuhku

dan kata terucap

...... KECEWA.........


14 maret 'o5

putri, aku pernah mendengar

pelangi akan datang bila hujan deras telah berhenti mendera

ia bersinar untuk memberi warna baru sayap- sayap yang suram

memberi terang jalan yang terasa gelap...

menuntun keluar dari dekapan kesedihan

putri, aku juga pernah bertanya bagaiman rupa lukisan pelangi...

apa bias kehangatannya dapat menusuk kedinginan ini?

Mencairkan kebekuan kisi-kisi di sudut kosong hati yang tertinggal

putri..

pernah malam berhujat marah kpd langit yang tak adil dimatanya

ia berteriak, gelap menghalangi pandangannya

dan indah pelangi tak berhendak menjumpainya

lalu, aku bagaimana?

mata ini buta meskipun melihat...

tak tau dia dimana dan akan muncul dari mana..

ikuti arah angin katamu, yang membuatku semakin lemah

merasakan keberadaannyapun aku tak sanggup!

dan akhirnya kau berkata pelangi yang akan menghampiriku

tapi nyawa pelangi tak lama..

sedang luka ini tak sembuh dengan sekejap...

putri...

aku ingat kemudian kau berkata itulah takdir sebuah pelangi

karna dia akan berganti menjadi awan...

kemudian aku berteriak kepada angin...

"sampaikan kpd pelangi,aku menunggunya berubah menjadi awan"

--------------------

18 mei 'o5

maaf putri jika iri dihati kotori ketulusan ini

namun naluri perawan mengingini tanpa bermaksud menipu..

tapi kemunafikan bukan jalan-yang harus ditempuh

ketika kejujuran melegakan dan keinginan ini adalah pewajaran

maka, aku tetap bahagia maski nyata aku iri..

------------------------

26 agust 'o5

o9:37......

jiwa terbujur tak daya,

hanya umpat kekesalan memenuhi telinga

mata ini tak buta..

hanya kilaunya terlalu menyakitkan

pilihan selalu mewarnai jalan ini

maka yakinkan aku

kau akan disini

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes