RSS

Pages

ketika kejenuhan menjadi topik utama seolah hidup tidak lagi memiliki warna

10 mei 2010..

halahh vieeeeee...
gaya banget sih lu.... hihihihii... :P~
tapi, emang ia sih, sekarang hampir setiap harinya setiap minggunya setiap bulannya selalu dengan rutinitas yang sama...
kadang pengen deh, nulis-nulis beginian lagi..
ngerekam semua peristiwa dalam bentuk-bentuk kalimat panjang yang penuh dengan konotasi, tapi gak tau yah kenapa sejak setahun yang lalu gw ngerasa gak bisa cerita apa-apa lagi, gak punya kemampuan bercerita lagi..
apa ini berarti gw menjadi seorang yang introvert :( atau emang sudah gak ada warna lagi yang bisa diceritain dalam lembaran-lembaran ini?? huwekkkkkkkk... norak-n0rak-norak...

beberapa minggu ini gw kangen sama beberapa tahun lewat, ngerasain gimana kehidupan gw berjalan penuh dengan kejutan-kejutan yang menyenangkan... (oke2 gak semua menyenangkan tapi gw eskip aja yah kejadian itu). penuh dengan hal-hal baru yang menyenangkan..
tapi, beberapa minggu ini..
gw ngerasa begitu menyedihkan, ngerasa banyak ketinggalan..
-lo harus lebih banyak bersyukur vie- okeh.. gw tau itu, dan sebenernya pernyataan ini keluar bukan sebagai bentuk rasa gak bersyukurnya gw tapi manusiawilah kalo setiap manusia itu ingin sesuatu yang terbaik dalam hidupnya..
gak ada yang sempurna- that's rite.. tapi bagaimana kita menykapai ketidaksempurnaan dengan rasa syukur yang sempurna itu yang susah.. :)

beberapa minggu ini, eh salah beberapa bulan ini..
gw semakin menyadari kalo gw perlahan2 berubah menjadi pribadi yang gw sendiri gak suka. beberapa bagian itu berubah.. perlahan tanpa gw rasa ternyata udah semakin besar
»»  READMORE...
Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes