RSS

Pages

Akhir Kisah Putri dan Pangeran

21 januari ‘o6

nyawa sebuah malam tak pernah panjang

hanya penantian ini membuatnya menjadi membosanan

sepi membuat kisi dan jeruji dalam hati

dingin :sunyi

rangkai kata : puisi

aku hanya ingin menjadi sederhana

-------------------

3 april ‘o6

Putri,

Aku ingin kau mendengarku

Aku letih menuggu

Aku bosan dengan penantian

Putri, dulu kau berkata

Pelangi akan menuntunku jika aku buta

Jika aku tidak mendengar

Jika aku tidak dapat merasa. . .

Putri, kau juga meminta

Untukku tak jemu, untukku tak putus asa

Tapi putri, dimana awan itu?!?

Apa angin mengingkari ? apa angin tak menepati janji

Karena janji pelangi tak memberi bukti

Karena awan tak pernah datang kembali

--------------------------------

28 Juni 06

Pangeran mencari putri yang meninggalkan pesan kesakitan

Ia bimbang terbungkam diam ketika kasih sayangnya melukakan

Ia terluka memendam kecewa tau putri tak kembali

Pangeran hilang dalam kesedihan

Ketika tak mendapatkan putri dalam tandu merahnya

Dan ketika putri berbicara,

Penyesalan tak lagi berguna

-------------------------------------

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes