RSS

Pages

doaku untuk disore ini...

Ya Allah..Ya Tuhanku..
Jika pendampingku tlah Engkau lahirkan
Gerakan hatinya tuk menujuku ,Pertemukanlah kami dlm sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..
Kerana Engkaulah yg berhak atas hati hamba2-Mu..
Dan Engkau jua yg kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb,
bila dia jauh,dekatkanlah..
Eratkan hati kami dlm ikatan kerana-Mu ,tautkan hatiku dgn hatinya yg sama2 mengharap&mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..

Ya Allah...Yang Maha Pecinta
Pemilik cinta sejati ,Jikalau cintaku kau ciptakan untuk dia
Tabahkan hatinya..
Teguhkan imannya..
Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb...Sang Pemilik Hati
Jikalau hatiku KAU ciptakan untuk dia ,Penuhi hatinya dg Kasih-Mu,
Terangi langkahnya dengan Cahaya-Mu ,Limpahkan kelapangan dikalbunya dengan kesabaran,Temani dia dlm kesepian..

Ya Rabb,
Tiada tempat ku bersandar Selain pada-Mu,
Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan sayangku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan rinduku pada-Mu untuknya..
Mekarkan cintaku bersama cintanya..
Satukan hidupku & hidupnya dlm Cinta-Mu..

Rabb....
Ku yakin bila saatnya sudah menghampiri,
Pasti kebahagiaan itu aku dapati..
Mohon beri aku kekuatan dan kesabaran dlm penantianku..

Ya ALLAH..
kirimkan dia yg dpt membawa kebaikan,
Baik bagi duniaku,akhiratku dan agamaku..
Agar kami sama2 berjamaah tuk tetap Menuju-Mu..
bimbinglah hati kami ,Kuatkan hati kami..
Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..Aamiin ya Rabb...
»»  READMORE...

perempuan itu bukan materialistis tapi lebih realis dalam menghadapi dunia.


1 Desember 2011

pernah baca status yang menjadi judul diatas (postingan ini- red) disalah satu wall temen aku. Pasti pada menerka kalo yang buat status itu jenis kelaminnya sama seperti aku. perempuan. wanita. gadis. ibu-ibu. tante-tante.

tapi, kalian semua salah.
yang buat status itu seorang laki-laki asli.
ya dia laki-laki!

lengkapnya postingan di wall tersebut berbunyi seperti ini,
"perempuan itu bukan materialistis tapi lebih realis dalam menghadapi dunia. hidup butuh duit"

*browsing-browing cari status ini di wall dia entah kenapa ga ketemu lagi.. padahal pengen jadi bukti orisinil


akhirnya aku berpikir, kata-kata serupa juga sempet aku dengar beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih duduk dibangku SMA.

"vie, perempuan itu bukan matre tapi cuman ga mau hidup susah"

yah, siapalah yang mau hidup dengan kesusahan.
kamu mau? kalian mau? aku sendiri pasti menjawab, "ga mau"
tapi sebatas apa sih segmentasi dari kalimat kalimat diatas.

oke, mungkin karena faktor keyakinan bahwa perempuan itu di "hidupi", diayomi, dinafkahi oleh laki-laki maka keluarlah dasar pemikiran tersebut. meskipun sedikit mencengangkan karena salah satu kalimat itu keluar langsung dari jenis lelaki itu. (karena kalo perempuan yang bilang sih udah wajar). berangkat dari itu seperti apa sih kebutuhan ekonomi itu menjadi salah satu dasar yang kuat dalam suatu bentuk hubungan.

kebutuhan ekonomi dalam teori ekonominya itu dibagi menjadi 2 macam kebutuhan, yaitu primer dan skunder. seperti yang sudah diketahuan hampir sebagian manusia yang ada dibumi ini tau kebutuhan primer itu apa ajah ( aku sih yakin masyarakat pedalaman sekalipun tau kebutuhan primer itu apa meskipun mereka ga tau penyebutannya yang mereka butuhin itu apa) yap, menyangkut sandang, pangan, dan papan.

sandang itu sejenis pakaian, untuk buat badan kita ga keliatan sama orang lain. untuk menghindari rasa malu dan menciptakan norma susila yang tapi entah kenapa beriringan dengan perkembangan jaman, perlahan2 orang semakin sedikit yang sepertinya butuh dengan katagori sandang ini. (hanya selembar kain pendek pun sudah cukup untuk menutupi tubuh mereka yang besar itu -kembali ke jaman paling purba sedunia)

pangan itu yaa semua hal yang bisa menguatkan badan kita dan masuk kedalam tubuh untuk diolah menjadi energi yang berguna untuk bergerak dan menghasilkan panas dalam tubuh dengan kata lain pangan adalah sumber makanan untuk keberlangsungan hidup manusia.

dan ketiga adalah papan, as u know kita butuh tempat tinggal, butuh tempat yang nyaman untuk kembali setelah kelayapan seharian diluar. butuh tempat perlindungan. ayam aja harus pulang kekandangnya kalo matahari udah mau tenggelem. apalagi manusia. sangat-sangat butuh sama yang disebut rumah.

sedangkan kebutuhan sekunder itu yaa kebutuhan yang kalo ada "duit" jadi penting banget, tapi kalo ga ada " duit" jadi berharap punya duit.

dan sebenernya ada satu lagi yaitu kebutuhan pelengkap, tapi kebutuhan ini akan ada secara alamiah kalo kebutuhuan sekundernya sudah bisa dicukupi dengan sangat sempurna, atau sedikit sempurna, kalo cuman setengah2 yaaa kapan2 ajalah kebutuhan pelengkap ini jadi sebuah kebutuhan.

nah, yang jadi pertanyaan sekarang sebanyak apa sih kta harus memenuhi semua kebutuhan ini?

jawaban dari aku mewakili diri aku dan orang-orang yang se-ide dengan aku, serta perempuan-perempuan kuat diluaran sana adalah.....
bukan sebanyak apa, tapi kualitas yang bagaimana.
bukan sebagus apa, tapi selayak apa?
bukan semewah apa, tapi senyaman apaa?

masih pengen bahas ini tapi, udah siang dikantor banyak kerjaan,
kalo disambung dipostingan berikutnya aja gimana? (tapi ga janji yaa.. :p)

tapi yang pasti, hiduplah dengan kualitas, dengan layak dan dengan nyaman.

kita hidup dengan cinta tapi kita juga butuh kelayakan dan kenyamanan dalam hidup dan semua itu dengan kualitas yang sempurna.



»»  READMORE...
Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes