RSS

Pages

Larang aku bukan dengan perintah... (atau baiknya “larang aku dengan permintaan”)

Dua hari yang lalu gw sempet buka-buka blognya kak hilal, eh, ada update-tan terbaru dia.. (sebenernya sih tanpa buka blog dia juga udah ketawan dia update apa enggak hehehhe...) judulnya “matikan TV anda Sekarang juga” ...
emmm... (langsung mikir nih gw..)
eemmm.... (mikirnya sekarang pake diem...:p)..
emmmm.... (tiba-tiba gw sedikit tergugah (cieeee.... :P) dengan pemilihan judul postingannya kak hilal ini.

Sebelumnya, maap yah kakak.. vie Cuma iseng ajah nih.. abis tiba-tiba keinget ajah terus kepengen ajah ngungkapin apa yang vie tau :) oiya, sekali lagi maap... vie Cuma ngebahas dampak dari pemakaian kata perintah dari sebuah maksud yang baik. Hehehehe... :)

Nih, buat ibu-ibu, buat bapak-bapak, buat calon ibu dan calon bapak :P coba deh dibaca uraian iseng dibawah ini.. demi masa depan anak anda huehehehe...

Dulu, gw pernah baca bahkan pernah denger (gw tau seharusnya gw punya data yang konkrit nih.. tapi berhubung gw gak punya waktu terlalu banyak untuk ngubek-ngubek file lama gw jadi bagi yang mau terima silahkan bagi yang gak mau terima langsung close ajah deh..tapi jangan nyesel yah..kalo gak tau hehehehe... :p)
Kalo ternyata selama ini para orang tua kita itu udah salah menerapkan pelajaran sama anaknya..
Kalo ada yang gak sesuai dengan keinginan para orang tua itu pasti deh orang-orang yang sok tua tapi emang udah tua itu bakalan ngelarang dengan kata-kata :
“jangan!” , “ tidak”, “gak boleh” dan pastinya selalu ikutin dengan nada perintah yang dibuat setegas-tegasnya. Dengan sikap seperti itu para orang tua berharap kalo anak-anak mereka bakalan takut dan enggak melakukan hal yang gak mereka inginkan. (katanya demokrasi.... dari kata-kata seperti ini ajah orang tua udah gak ngajarin atau nyiptain iklim demokrasi didalam rumahnya :(..)

Belum taukan? Atau ada yang udah tau, kalo ternyata kalimat perintah yang bernada larangan itu Cuma sedikit sekali yang bakalan direkam dalam memory anak-anak. Karena pada dasarnya sifat manusia itu selalu pengen tau, jadi ketika kita or para orang tua itu ngelarang anak-anaknya, otomatis menurut para peneliti yang udah ngelakukan penelitian, anak-anak tersebut hanya sebentar saja merekam larangan itu didalam memory mereka selanjutnya malaha rasa penasaran membuat anak tersebut terus melakukan apa yang dilarang.. weeksss..

Dan satu lagi, dampak negatif yang diterima dari larangan bernada perintah itu, respon yang tercipta adalah rasa takut terhadap kemarahan orang tua, bukan rasa segan atau takut akan bahaya dari akibat bila melanggar peraturan tersebut. kalo menurut gw sih, disegenin sama orang lain itu lebih berharga daripada ditakutin..

Nah, solusinya gimana kita melarang anak-anak untuk tidak melakukan yang tidak kita inginkan itu.. ajak mereka bicara dengan baik-baik.. beri alasan yang tepat kenapa hal tersebut gak boleh diakuin.. dan perlakukan anak anda dengan cara yang dewasa tapi sesuai dengan usia mereka.. komunikasi yang baik ini, bakalan nimbulin efek yang baik untuk perkembangan meraka.
Pertama mereka akan merasa dihargai,
Kedua, sikap merasa dihargai itu menimbulkan rasa segan kepada orang tua
Ketiga, sikap segan itulah yang akhirnya bakalan ngebuat mereka nurutin apa yang orang tua mau...
Nah, gak sulit kan?? Efek komunikasi yang baik itu ngasih respon yang baik juga..
Jadi kalo mau punya hubungan yang baik sama anak..yah, mulai sekarang ubah cara komunikasi kita..

Terkait dengan judul blog kak hilal diatas.. gw jadi mikir ajah.. mungkin kak hilang iseng duank ngasih tuh judul, Cuma gw mikir ajah kenapa sikap ini gak kita terapin juga ketika kita ingin memberikan source yang baik untuk orang banyak... secara sederhana misalnya, ketika kita nge-blog.. ketika isinya itu menyangkut masalah umum, sebaiknya kenapa gak kita mulai dengan kata-kata larangan yang bersuarakan permintaan..
Selama ini, kalo gw baca opini orang tentang apa ajah.. selalu ajah protes-protes itu dimulai dengan kata-kata retoris yang berisikan negatif.. jarang bahkan bisa dibilang sedikit sekali, sebuah judul itu membangun sikap positif.. kenapa kita gak belajar bermain dengan kata-kata.. menegur seseorang dengan bahasa yang halus dengan kata-kata yang bernada permintaan..
Mungkin ajah efeknya akan beda..
Dan kalo gw kaji lebih jauh lagi mungkin ini salah satu alasan juga yah kenapa pemerintahan kita susah banget dibenerinnya.. itu sih, karena kalo kita protes ke para dewan itu maunya merintah-merintah.. atau emang pada dasarnya sifat orang itu suka merintah iaa??

Udah ahhh.jadi panjang..
Ini Cuma bahasan iseng duank koq..nunggu buka masi 4 menit lagi.. bye alll...
Met buka iaa...

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes