RSS

Pages

ketika impian itu kebentur tembok kenyataan.. hiyaaaaa....

hufff.....
huffff....
sekali lagi ahh..huffffff..........

ternyata gak lega juga setelah aksi tarik tarikan nafas itu gw lakuin..
masih berat euy.. masih pusing dikepala...
makin gak enak dihati.. makin gak asik untuk dipikirin dan gak punya pilihan lain juga untuk dijalanin...
hikss..
hidup banget sih..


bukan hidup namanya kalo gak selalu dihadapin dengan pilihan-pilihan.. asik deh kalo pilihannya sama-sama nyenengin.. gak terlalu pusing, apapun pilihannya hasilnya gak terlalu buruk.. tapi disaat pilihan itu harus dihadapin dengan suatu yang gak enak..
pilihan yang gak ngasikin..
pilihan yang nyebelin..
haduuuhhh....
pusing rasanya..
kemana-mana rasanya kepentok tembok..
kemana-mana rasanya mati langkah..
kemana-mana rasanya gak mungkin..
akhirnya yang ada cuma diem ditempat.. gak ngapa-ngapain..
awalnya bermaksud berdamai dengan situasi, pasrah dengan semua kondisi, nyoba jalanin seperti apa sih maunya waktu, seperti apa sih rencana yang udah dibuat untuk gw.. tapi ternyata diem ditempat inipun merupakan pilihan yang gak begitu baik tapi juga gak buruk sih buat gw...
cuma gw ngerasa seperti penjahat.. :(
gw sangat-sangat egois...

kenapa?
haduhhh.. gw gak pengen nanya kenapa?
itu bukan kata yang seharusnya keluar dari mulut gw..
tapi, ternyata kata tanya itu justru lebih sering keluar dari apa yang gw kira..

dengan semua ini, gw serasa hidup dengan beban...
seandainya jalan itu gak cuma satu..
seandainya ada jalan lain..

kalo ajah gw boleh terus hidup dengan mimpi2 gw..
kalo ajah gw gak usah dipaksa bangun dari tidur gw..
kalo ajah kenyataan itu gak harus dibatesin dengan tembok... :(

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes