RSS

Pages

tutuplah buku itu, Vie :)


21 april 2011
11:09 masi depan komputer


yah, sudah jam sebelas malem, dan aku masih didepan komputer hanya untuk memperlihatkan betapa bodohnya aku dengan apa yang sudah aku lakukan.
yah, sekali lagi aku melihatnya..
yah, sekali lagi aku berjanji pada diriku bahwa ini akan menjadi yang terakhir kali
yah, dan sekali lagi aku hanya meyakinkan diriku kalo aku hanya menyakiti diriku sendiri dengan semua hal ini.
ya, masi merasa sangat tersakiti.

entahlah, apa lagi yang aku cari?
semua ini sesungguhnya sudah tampak sangat jelas?
bahkan dari berminggu-minggu yang lalu.. :)
sudah tidak ada lagi, Vie yang perlu kamu yakini
tidak untuk hatimu, tidak juga untuk otakmu..
berjalanlah..
sudah cukup untuk beristirahat..
kini perjalananmu harus kamu mulai lagi..
tinggalkan dia seperti dia meninggalkanmu
lupakan dia seperti dia melupakanmu
gantikan dia seperti dia menggantikanmu
tutup bukunya, karena kau sudah memiliki buku baru yang siap kau tulis dari awal lagi..
mulailah vie,
tulislah buku itu..

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes