RSS

Pages

email itu hanya akan berada di draf untuk selamanya..

4 april 2011

09:25
setelah dua minggu mengalami semua hal yang bertubi-tubi.. (hadehh mulai alay... *maap ya dek janji koq cuma diawal kalimat ini aja)akhirnya inilah saatnya saya merasa sudah cukup dengan semua kesedihan yang ga jelas ini. sudah cukup untuk memanjakan diri saya dan telarut dalam drama melankolis yang ngebuat saya ga semakin baik. ngebuat kehidupan saya berasa muter-muter ditempat. dan akhirnya saya ngerasa penat dan cape dengan semua ini.


dan inilah, moment *jiahh moment sakral benerlah agaknya* untuk saya kembali menjadi diri saya sendiri. menikmati pergantian hari tanpa harus merasa mual dengan hal-hal yang sama. meratapi kenapa begitu mudahnya semua ini terhapus.. hahahahaha.. apa sihh gak jelas gini ngomongnya...

beberapa bulan yang lalu saya pernah mendapatkan sebuah email yang berisi sebuah pernyataan dan pertanyaan yang belum saya jawab. karena dulu saya pikir bukan saat yang tepat untuk menjawabnya. tetapi setelah semua ini saya sempat berpikir akan menjawab dan mengirimkan email balasan tersebut. keinginan itu masih ada karena bagaimanapun juga dia berhak mendapat jawaban dari saya.

tapi, sejak kemarin sore..

sejak saya membalas sms salah seorang teman saya. saya berubah pikiran.
semua sudah lewat. keputusan sudah diambil. untuk apa lagi jawaban itu..

dan email tersebutpun akan selamanya berada di draf..
selamanya tersimpan disana...


listening to kerispatih : tetap mengerti.mp3

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes