RSS

Pages

bahkan diemailpun kamu masih bisa nyakitin aku..


19 april 2011
19:35 tujuan pertama ol sih tadi pengen baca komik topeng kaca
:hari ke 4 masih belum bisa makan..


hufff... tangan aku gemeteran, waktu liat diinbox email aku ada email dari kamu. aku berpikir lama, harus aku baca atau gak.. seberapa siap aku untuk ngebaca isi email itu. seberapa dalem lagi aku bakalan jatuh dan terluka. aku sangat deg-degan dan gemeteran.. yah, bahkan untuk pengan mousepun aku rasa aku ga sanggup..

kalimat pertama email itu cukup ngebuat aku merasa miris. terlalu sinis. sedikit luka kecil tergores lagi. *maapin aku yah hatiku, aku tau kamu masih sangat rentan dengan luka .. rasanya aku gak akan ngelanjutin untuk ngebaca email tersebut. kuarahkan kursor kebagian kalimat terakhir. lama aku berhenti disana. kalimat sinis yang sama..

baiklah, aku pasti bisa menyelesaikan part of this case...

--30 menit--

waktu yang aku butuhkan untuk membaca 2 lebih sedikit halaman itu..

-- selesai--

dan terasa sangat sakit. sepertinya setiap kata dari kalimat itu nacepin pecahan kaca ke dada.

begitu sinis. defensif. dan tak terbaca.

yasudalah..

aku sudah sangat lelah menjawab pernyataan sinis dari kamu. kamu memang gak pernah tau. dan gak akan pernah tau. dan kamu memang sudah sangat lama menjadi orang asing dalam kehidupan aku. kamu yang bilang gak akan ada lagi yang bisa diperbuat. dan untuk apalagi penjelasan dari aku.



Ku tak bisa paksamu
'tuk tinggal disisiku
Walau kau yang selalu sakiti
Aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah
Jangan kau sesali
Tak yakin ku kan mampu
Hapus rasa sakitku
Ku 'kan selalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu


*vie






0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes