RSS

Pages

Dan bagaimana kalo aku jadi terlalu sayang sama kamu

7 Nov 2012 

waktu cepet banget ya berlalunya, aku merasa harus terus berlari mengejar ketinggalan-ketinggalan yang terkadang dengan senjaga aku lakukan. Ketika tersadar, sudah terlalu jauh aku ketinggalan :( 

Pagi ini dikantor, entah sudah hari keberapa halaman blog ini aku buka, tapi sampai dengan waktu pulang, tetap saja tidak kata dilembaran elektroniknya. Tetap kosong. Tidak ada kata. feel so empty at here..  


Bagaimana harus memulai semua kalimat ini seperti pertanyaan kepada diriku sendiri, bagaimana mengakhiri semua ini. 

Semua rasa ini menjadi begitu berarti. 

Dan aku menyadari semuanya saat ini. Lalu bagaimana? 

Aku tidak pernah berpikir akan terjebak begitu dalam dengan perasaan ini. 
Aku tidak pernah berpikir akan masuk kedalam lubang yang aku gali dengan tanganku sendiri. 
Aku pikir lubangnya masih terlalu dangkal untuk aku naiki kembali kepermukaan tanah, ternyata aku tidak sadar tanahnya sudah terlalu dalam. 
Dan tanah itu terlalu liat untuk aku berpijak naik keatas lagi. 
Aku merasa aman, didalam lubang itu. 
Dan kubiarkan tanah itu menyelimutiku. 


lalu aku harus bagaimana??

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes