RSS

Pages

perasaan itupun terabaikan...


11 mei 2011..
8:54 mulai ga produktif lagi ya..

iya nih, saya mulai males nulis lagi.
tapi gak papa deh dari pada nulis yang isinya ga karuan, terus cuman bikin ga nyaman yang bacanya lebih baik gak usah ditulis.
jadi ga perlu ngerasain penambahan perasaan yang menyebalkan.
rite?

pagi ini, saya bangun pagi, sarapan, terus mandi, siap2 kekantor dan sekarang sudah dikantor. idupin komputer pasang winamp dan mulai bloging...
haduh... galigata saya kambuh deh.. :(


fiuhh..
saya rasa site ini milik saya..
mau saya tulis dengan kalimat dan gambar seperti apapun itu hak saya..
karena site ini mewakili sebagian dari perasaan saya..
kata dan kalimat yang ada di dalamnya saya pikirkan dengan baik-baik
saya buat dan saya rangkai dengan hati saya
bukan sekedar kata
bukan sekedar kalimat
dan bukan sekedar artikel iseng yang bisa dipindah-pindah hanya untuk menjaga perasaan seseoarang yang saya kenal pun tidak!

pahamilah ini!
mengertilah!


semua ini semakin menyebalkan dan jadi tidak wajar
ketika akhirnya perasaan inipun terabaikan,
ketika permintaan itu membuat semuanya menjadi tidak penting
ketika rasa pemahaman itu membuat apa yang saya yakini hanya berupa kata tanpa makna.

seperti inikah perasaan yang disimpan dengan jumlah tak ternilai itu untuk saya?
seperti inikah bentuknya?
hanya seperti ini besarnya?

saya rasa saya cukup mengerti dan bisa menilai semua ini dengan jernih.
apa yang terjadi dan apa yang ingin dicari..
cukupkan saja kalo begitu..
sudahi saja..
karena selamanya hanya akan ada luka..
dan,
kecewa itu masih terasa




0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes