RSS

Pages

berdiskusi dengan hati

18 maret 2011
11:02

oke vie, let's start d'conversation..

vie : for d'first let me say d'opening
dear heart dan brain.. aku harap pertemuan kalian kali ini bisa menghasilkan kesepakatn untukku. untuk memutuskan bagaimana aku baiknya bersikap. dan aku harap kalian kali ini bisa akur ya. karena ketidakakuran kalian membuat aku menjadi gamang. kali ini aku memberikan waktu istirahat organ tubuh yang lain hanya untuk aku khususkan kepada kalian berdua.
berdamailah, dan hasilkan kesepakatan yang terbaik..
aku sunggu membutuhkan kerjasama kalian yang kompak sebagai teams..

brain says :
dear heart,
sudah lama bukan kita tidak saling bercerita..
saling membaca makna.. aku membaca hatimu dan kamu membaca fikiranku...
sampai saat ini terjadi,
sampai semua ini menjadi tidak terkendali lagi..
dan akhirnya keputusanku melukai mu lagi..

dear heart,
aku tau, pemaksaan logika yang aku lakukan sering kali membuat posisimu terjebak.
kamu menjadi bimbang, kamu menjadi rapuh dan akhirnya lemah hingga terluka.
itu kulakukan berkali-kali..
sungguh, aku minta maap untuk semua itu..

dear heart,
karena kalo kamu tau, setiap kali kamu terluka..
logikakupun menjadi kelu, menjadi tidak berdaya.
kalo kau tau, aku sering kali mengalah untukmu..
untuk kepuasaan hatimu..
untuk sekedar membiarkan rasa lega dihatimu mengkoordinasikan sebentuk senyuman ringan disudut bibir yang dimiliki oleh wajah ini..
dan jujur ku akui.. itupun membantu meringankan aku.


heart : yes brain..
know i was wrong.. aku mengakui aku seringkali mengacaukan keputusan yang sudah kamu buat untuk kebaikan semuanya. aku terkadang hanya demi membinarkan mata, atau melukiskan senyum sampai membuatmu tak berdaya.
aku tau aku salah. tapi begitulah aku..
aku memang tak terkendali dan sering kali melanggarmu..

brain : dear heart,
aku gak pernah mau menyalahkan perasaan dari hati kamu
karena perasaan yang sensitip itu sesungguhnya membantuku untuk membentuk sesosok perempuan yang kuat dari hatinya yang lemah ini. tapi saat ini.. kita berdua sedang menghadapi masalah yang sama bukan.
ini semua berdasarkan dari keputusan yang aku buat beberapa bulan yang lalu.
dan kini kau yang terluka oleh keputusan itu.

heart : tidak brain, tidak..
sungguh aku tidak terluka.. aku hanya merasa tidak siap saja dengan semua ini. aku pikir masalah ini terlalu cepat saja datangnya dan aku belum siap..

brain : yaaa.. seharusnya aku yang mempersiapkan diri untuk lebih siap menghadapi ini semua. bukannya aku sudah menyadarinya sejak hari itu, kalo saat2 seperti ini akan menghampiri kita. tapi aku pikir kamu sudah kuat heart..

heart : ternyata aku tidak sekuat yang kamu bayangkan, bukan?
yaa.. waktu mengejar kita begitu cepat. waktu yang tidak mau membantu kita

brain: tidak heart, jangan salahkan waktu..
dia tidak salah. aku yang harusnya membantumu lebih keras mengkuatkan hatimu..

heart : emmm...

brain : dear heart, mari kita mengkalkulasikan kebaikan dan keburukan dari kejadian hari ini..

heart : baiklah.. emmm.... bagaimana?

brain : apa yang membuatmu sedih heart ?

heart : aku merasa tidak menjadi pusat lagi. dan itu terasa menyedihkan

brain : dengar heart yang egois, bijaksanalah dalam menginginkan sesuatu.
kamu akan menjadi hati yang lebih kuat dan lembut apabila kamu bisa mengiklaskan semua yang bukan menjadi hak mu lagi untuk bisa merasa bahagia.

heart : tapi, aku merasa tidak rela!

brain : dear heart yang keras kepala,
semua berhak bahagia. dan jenismu yang lain pun berhak merasakan itu. hati-hati yang lain juga ingin menjadi hati yang terpusatkan dan dipusatkan, dan kamu tidak berhak mengekang itu semua hanya untuk kepuasan perasaanmu, dear

heart : tapi kenapa secepat ini?

brain : seharusnya cepat atau lambat bukan masalah untuk kamu dan aku. karena memang seperti itulah waktu. terus maju kedepan. tidak bisa menunggu dan mundur. tugas kitalah mengejarkan. belajar menjadi hati dengan logika yang kuat dan lembut. belajarlah dari semua keputusan yang sudah aku ambil. kamu harus menerimanya dan mempersiapkan semuanya agar tidak lagi menjadi tidak terkendali dan membingungkan,Vie..

heart : baiklah... sepertinya itu keputusan malam ini.
aku tau, aku tidak pantas menyesali data2 yang pernah aku kirimkan kepadamu sehingga kamu mengambil keputusan itu.
aku akan mencabut permintaanku kepada air mata yang mengirim pesan kepadamu untuk jatuh dan membuat mata menjadi bengkak..
aku minta maap..

brain : tidak perlu minta maap heart, sayang..
air mata yang keluar itu melegakan aku koq karena aku tau perasaan kamu menjadi lebih ringan bukan?

heart : yaa.. sepertinya begitu

brain : otakku sudah menghitungnya dan jumlah air mata itu cukup untuk menyeimbangkan kegalauan yang terjadi.. take it easy...

heart : yaa.. sudah lama bukan aku tidak mengirim pesan ke air mata :D

brain : iya sudah sangat lama...

vie : brain & heart, sudah sepakatkah kalian?
apa yang harus aku lakukan? sudah malam ini hampir jam 12 malam... 15 menit lagi tepatnya..

brain : dear vie,
ya, kesepakatan sudah didapat..
kami memang sudah terlalu lama berjalan sendiri2.. tapi malam ini kami memutuskan bahwa setelah tulisan ini selesai tidak akan ada lagi pesan untuk air mata, sehingga tidak akan ada mata yang bengkak lagi :)
dan tidak akan ada lagi perasaan gundah untuk imajinasi yang tidak seharusnya itu..
karena waktu terus berjalan, dan keputusan tidak dapat diulang..
jadilah wanita yang tegar, Vie..
aku hanya dapat berharap heart akan selalu kuat..

met malam, Vie..
it's too late now...
let's go to sleep...



* yes, I'mStillWhiteCloud*

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes