RSS

Pages

dan begitulah, kesedihan terkadang tidak perlu dinamai atau dijelaskan..

21 feb 2013

25 hari setelah bener-bener ngerasa kangenn banget dengan blog ini..
25 hari, diem dan cuman ditumpahin disembarangan kertas untuk disimpen rapet-rapet dalem laci meja.
dan setelah 25 hari, ga bisa bersentuhan dengan internet kantor.. huaa rasanyan dipenjaraa..  

i miss my blog so much.. *peluk peluk ciumm muachh dan sekarang, LAN kantor offline, ruangan sepi dan ada laptop serta modem nganggur hahahha.. curi curii mari kita curii dan here i am.. :p  

25 hari ini full of drama.. 
hehehe boleh dimulaikan cerita semua yang selama ini cuman terekam dalam memory dan sangat meletihkan in. hufff.. nah lohh kan.. belum mulai aja udah menghela nafas beratt..

.. dan sekarang aku malahan ga bisa memulainya...
udah setengah jam didepan layar cuman diem aja.. 

..okeh, setiap cerita pasti ada awal dan akan ada akhirnya. gak akan pernah ada cerita yang diakhiri tanpa ada yang mengawali, dan gak akan pernah ada cerita yang diawali tanpa ada akhirnya. tapi, saat ini saya bingung gimana mau mengawali cerita yang sudah ada akhirnya. :). dan gimana mengakhiri cerita yang baru akan dimulai. absurd.. ga jelas.. dan sangat melelahkan...  

saat saya bahagia, saya hanya perlu merasakan dan tertawa (seperti itulah mudahnya merasa bahagia, tidak perlu media untuk memberikan terapi, memory akan dengan mudah merekam kebahagian yang dirasakan).

namun, saat lelah, saya butuh ruang untuk bercerita serta telinga yang siap mendengarkan tanpa banyak bertanya. dan saat sedih saya hanya perlu diam, ditemani dan menulis sebagai terapi menghilangi kesedihan saya. semakin banyak yang saya tulis, sepertinya saya semakin siap untuk berdamai dengan kesedihan yang saya rasakan.

dan begitulah, kesedihan terkadang tidak perlu dinamai atau dijelaskan..
kesedihan saya hanya perlu diterapi dengan menulis, kesedihan saya hanya perlu waktu untuk berdamai dengan logika saya. 

dan pada waktunya semua akan terlewati..
semua proses ini akan menjadi hal yang selalu saya rindukan :)

dan seperti seperti inilah hidup harus dijalani, 
 
don't expect, don't assume, don't ask, don't demand. 
just let it be. if its mean to be, it will happen. 

*cheers
vie



0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes