RSS

Pages

kunamai dia kerinduan

7:18
kamis, 21 Oktober 2010

Hiii, long time no see..
yup, udah lama banget yah gak join dan mengurusi dunia perblog-an ini..
berantakanlah sudah isinya, banyak link ngacak2 gak jelas.. hueheheheh..
tapi, malem ini kangen deh pengen nulis lagi.. tapi susahhhh.. :(


guys, hidup itu memang gak mudah yah.. meskpun kita udah coba jalanin dengan baik. *upss.. kenapa harus memulai cerita ini dengan keluhan ya*
tapi itulah, vie ngerasa dengan nulis perlahan-lahan semua untaian-untaian kusut itu bisa terurai pelan-pelan..

duh, ternyata kangen banget bisa nulis sepeti ini. ngeluangin sedikit waktu untuk berbagi cerita. jadi inget dengan kata-kata seperti ini, "buku yang kamu tulis dengan tulisan tangan mu yang berasal dari hatimu akan menjadi temanmu yang paling setia".



"kunamai dia kerinduan"

hufff.. kali ini,
aku ingin berteman kembali dengan buku itu, jadi biarkan aku mengurai kataku untukmu
karena dia akan menyimpan semua hal untukku...

selama ini kubenamkan diriku dalam ribuan keinginan dan usaha untuk mewujudkannya.
dan aku melupakanmu, melupakan sisi hatiku untuk sejenak beristirahat dan bernafas dari kehidupan. dan waktu itu kini datang, disaat semua terasa menghimpit dan menyesakan nafasku, waktu itu datang dalam diam..
dalam keheninganku aku mengingatmu...
aku menjadi orang yang berbeda karena waktu..
tapi kau tetap sama..
tetap sama didalam diammu,
tetap sama didalam keheninganmu..

dan maka itu kunamai dia kerinduan

0 komentar:

Awan, aku tidak mengerti diriku... Mengapa aku harus menipu mereka dengan senyumanku, kalo pada kenyataannya, kau pun tau aku terluka, mengapa awan?? Mengapa topeng ini menjadi miliku yang abadi, aku tidak pernah mengerti.. Tidak!?! Mengakui bahwa aku terluka akan terlihat menyedihkan, tapi aku merasakan itu, tapi mereka tidak perlu tau. Ini rahasiaku dan dirimu, ini rahasia kita. Awan, Aku ingin menghilang dari sini, dari kepenatan ini, dari segala kekecauan ini, dari semua yang tidak melegakan, dari semua yang menyakitkan, dari semuanya... Aku ingin pergi! pergi mencari puing-puing kebahagiaan yang terpental entah kemana, mengumpulkannya kembali atau mencari pengganti yang tidak ditemukan, hingga ia menjadi bentuk, menjadi ada, menjadi nyata, menjadi rasa... Awan, Bermain dengan pelangi membawaku berada digerbang ketidak pastian, dan ini kenikmatan yang dihasilkan hati yang terperi, dan sekarang aku lelah, awan, lelah dengan penipuan terhadap diriku yang tenang. Karena aku tetap seorang purti, yang tidak selamanya mampu berdiri dengan ketegaran, aku butuh udara untuk nafasku, aku butuh ruang untuk tubuh letihku, bersandar... Aku ingin itu, Awan, aku ingin terbang saja, terbang kearahmu. Berikan aku sayap itu, awan.. Biar aku bebas dan karena ini rahasia kita, maka simpanlah untukku simpanlah dalam kekokohan hatimu. Maka ini akan menjadi rahasiamu, rahasia awan (lebaran hari kedua, pagi banget...)
 
Copyright 2009 Another Side... All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes