perempuan itu bukan materialistis tapi lebih realis dalam menghadapi dunia.
Diposting oleh
vie
/
Comments: (0)
1 Desember 2011
pernah baca status yang menjadi judul diatas (postingan ini- red) disalah satu wall temen aku. Pasti pada menerka kalo yang buat status itu jenis kelaminnya sama seperti aku. perempuan. wanita. gadis. ibu-ibu. tante-tante.
tapi, kalian semua salah.
yang buat status itu seorang laki-laki asli.
ya dia laki-laki!
lengkapnya postingan di wall tersebut berbunyi seperti ini,
"perempuan itu bukan materialistis tapi lebih realis dalam menghadapi dunia. hidup butuh duit"
*browsing-browing cari status ini di wall dia entah kenapa ga ketemu lagi.. padahal pengen jadi bukti orisinil
akhirnya aku berpikir, kata-kata serupa juga sempet aku dengar beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih duduk dibangku SMA.
"vie, perempuan itu bukan matre tapi cuman ga mau hidup susah"
yah, siapalah yang mau hidup dengan kesusahan.
kamu mau? kalian mau? aku sendiri pasti menjawab, "ga mau"
tapi sebatas apa sih segmentasi dari kalimat kalimat diatas.
oke, mungkin karena faktor keyakinan bahwa perempuan itu di "hidupi", diayomi, dinafkahi oleh laki-laki maka keluarlah dasar pemikiran tersebut. meskipun sedikit mencengangkan karena salah satu kalimat itu keluar langsung dari jenis lelaki itu. (karena kalo perempuan yang bilang sih udah wajar). berangkat dari itu seperti apa sih kebutuhan ekonomi itu menjadi salah satu dasar yang kuat dalam suatu bentuk hubungan.
kebutuhan ekonomi dalam teori ekonominya itu dibagi menjadi 2 macam kebutuhan, yaitu primer dan skunder. seperti yang sudah diketahuan hampir sebagian manusia yang ada dibumi ini tau kebutuhan primer itu apa ajah ( aku sih yakin masyarakat pedalaman sekalipun tau kebutuhan primer itu apa meskipun mereka ga tau penyebutannya yang mereka butuhin itu apa) yap, menyangkut sandang, pangan, dan papan.
sandang itu sejenis pakaian, untuk buat badan kita ga keliatan sama orang lain. untuk menghindari rasa malu dan menciptakan norma susila yang tapi entah kenapa beriringan dengan perkembangan jaman, perlahan2 orang semakin sedikit yang sepertinya butuh dengan katagori sandang ini. (hanya selembar kain pendek pun sudah cukup untuk menutupi tubuh mereka yang besar itu -kembali ke jaman paling purba sedunia)
pangan itu yaa semua hal yang bisa menguatkan badan kita dan masuk kedalam tubuh untuk diolah menjadi energi yang berguna untuk bergerak dan menghasilkan panas dalam tubuh dengan kata lain pangan adalah sumber makanan untuk keberlangsungan hidup manusia.
dan ketiga adalah papan, as u know kita butuh tempat tinggal, butuh tempat yang nyaman untuk kembali setelah kelayapan seharian diluar. butuh tempat perlindungan. ayam aja harus pulang kekandangnya kalo matahari udah mau tenggelem. apalagi manusia. sangat-sangat butuh sama yang disebut rumah.
sedangkan kebutuhan sekunder itu yaa kebutuhan yang kalo ada "duit" jadi penting banget, tapi kalo ga ada " duit" jadi berharap punya duit.
dan sebenernya ada satu lagi yaitu kebutuhan pelengkap, tapi kebutuhan ini akan ada secara alamiah kalo kebutuhuan sekundernya sudah bisa dicukupi dengan sangat sempurna, atau sedikit sempurna, kalo cuman setengah2 yaaa kapan2 ajalah kebutuhan pelengkap ini jadi sebuah kebutuhan.
nah, yang jadi pertanyaan sekarang sebanyak apa sih kta harus memenuhi semua kebutuhan ini?
jawaban dari aku mewakili diri aku dan orang-orang yang se-ide dengan aku, serta perempuan-perempuan kuat diluaran sana adalah.....
bukan sebanyak apa, tapi kualitas yang bagaimana.
bukan sebagus apa, tapi selayak apa?
bukan semewah apa, tapi senyaman apaa?
masih pengen bahas ini tapi, udah siang dikantor banyak kerjaan,
kalo disambung dipostingan berikutnya aja gimana? (tapi ga janji yaa.. :p)
tapi yang pasti, hiduplah dengan kualitas, dengan layak dan dengan nyaman.
kita hidup dengan cinta tapi kita juga butuh kelayakan dan kenyamanan dalam hidup dan semua itu dengan kualitas yang sempurna.